“Secara terbuka Forpimcam Bangilan, Dinsos, agen, dan KPM secara bersama memeriksa kualitas beras premium di pendopo”
LENSAtimes/TUBAN – Beras Bantuan Pangan NonTunai (BPNT) kembali didroping di Pendopo Kecamatan Bangilan. Rencananya akan dibagikan pada 2800 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebar di kecamatan setempat.
“Jenisnya tetap premium bobotnya pun juga sama sebelumnya yakni 15 Kg,” kata Sekretaris Dinsos Tuban Emanuel di pendopo kecamatan, Kamis, 25 Maret 2021.
Pejabat senior yang akrab dipanggil Manu ini mengatakan droping beras pada akhir triwulan pertama tetap serentak dilakukan hari ini di seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban. Dari tinjauannya penyedia barang atau supliyer konsisten memberikan pelayanan preorder berkualitas baik sesuai standart yang ditetapkan.
Diharapkan supliyer secepatnya mendroping ke seluruh agen mengingat jadwal pencairan pada Maret beda pada bulan sebelumnya karena ada regulasi dari Kemensos.
“Mohon supliyer segera mendistribusikan ke tingkat agen agar KPM segera bisa mencairkan,” pintanya.
Setelah melalui proses screening berlapis Forpimcam, dinas sosial, dan supliyer secara terbuka, Camat bangilan Deni Susilo mengungkapkan agar segera mendroping ke bawah. Diharapkan paket beras 15 Kg ini segera terserap diikuti dengan komoditi pendukung lainnya.
Deni menambahkan, selama bertugas di Bangilan droping BPNT tidak pernah ada gejolak. Ini menunjukkan supliyer taat pada pedoman umum yang diamanahkan. Bila dalam pendistribusian ke KPM ditemukan ketidaksesuaian kualitas segeralah berkoordinasi.
“Hasil pemeriksaan bersama tadi kualitasnya sesuai dengan contoh yang dibawa oleh dinas sosial,” kata Mantan Sekcam Montong ini.
Dia berpesan masyarakat yang menerima bantuan agar dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok sehari-harinya.
Di tempat yang sama, Syukur penyedia beras menyebut berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sesuai aturan atau pedoman umum yang berlaku. Sebagai penyedia barang bila ditemukan ketidaksesuaian sample dengan kualitas yang didistribusikan ke agen atau E-Warung, risikonya siap mengganti.
“Sebagai supliyer kami akan memberikan yang terbaik,” ucapnya.
Sementara Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) setempat Dhani Hardiyanto mengungkapkan hingga Maret data bayar atau penerima di wilayahnya masih sebanyak 2800 KPM. Dia berharap KPM ikut serta mengawasi dan mengontrol kualitas dan kuantitas komoditi.
Dhani menjelaskan keterlambatan pendistribusian pada Maret karena ada regulasi baru dari kementerian sosial. Sehingga secara serentak program bantuan dari kementerian sosial disalurkan di akhir bulan ini. Kendati demikian tidak mengurangi, kualitas, volume atau jatah yang telah ditetapkan.
Untuk itu, lanjut dia, meminta kerjasamanya kepada seluruh masyarakat penerima program agar memakluminya. Pun juga kepada supliyer dan agen E-warung.
“Silakan KPM memeriksa ulang komoditi yang diterimanya melalui agen,” pesannya.
“Pendistribusian di tingkat agen juga dikawal oleh anggota kepolisian dan koramil”
Guna menjamin kualitas komoditi pendistribusian mendapat pengawasan ketat di tingkat kecamatan Polsek, Koramil, Camat, Ketua Paguyuban Agen dan TKSK. pengecekan juga dilukan ditingkat Agen, sebelum barang diterima oleh KPM di setiap Desa/Keluarahan. Pihak agen diharuskan melakukan pengecekan sebelum menandatangani berita acara serah terima. [min]