“Camat Tambakboyo Hery Subagiono memakai baju batik memeriksa kualitas beras didampingi anggota Polsek, Koramil, Korda, dan disaksikan sejumlah agen bertempat di Pendopo Kecamatan Tambakboyo”
LENSAtimes/TUBAN – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Tambakboyo kembali menerima beras Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Sebelum dibagikan beras premium ini diperiksa kualitasnya oleh Forpimcam, Dinsos dan P3A, Pendamping TKSK dan Ketua Paguyuban Agen di Pendopo Kecamatan Tambakboyo, Kamis, 08 April 2021.
Koordinator Daerah BPNT Ningsih mengatakan pada April ini droping beras dilaksanakan serentak lebih awal. Namun berdasarkan validasi data, pada April ada 2204 KPM yang terisi saldo dan bisa mencairkan. Selebihnya data yang tidak sinkron masih dalam proses penyempurnaan. Karena diketahui data di Kecamatan Tambakboyo sekitar 2798 KPM.
“Data yang kami terima dari kementerian masih banyak ditemukan perbedaan pada penulisan nama sehingga ini butuh waktu untuk menyinkronkan ulang,” kata Ningsih.
Dia mengatakan dari hasil pemeriksaan beras premium yang didrop oleh penyedia barang atau suplier sudah memenuhi kriteria sample dinas sosial. Oleh karenanya dia meminta beras segera didistribusikan ke agen. Dia berpesan kualitas beras dan pelayanan dari supliyer harus tetap dijaga.
“KPM, agen, supliyer silakan intens komunikasi agar bila ada kendala segera ditindaklanjuti dan terselesaikan,” ungkapnya.
Camat Tambakboyo Hery Subagiono menyampaikan hal senada. Dikatakan dia, beras yang didroping suplier sudah layak dan memenuhi standar beras premium sesuai dengan order KPM. Hery berharap ke depan supliyer terus mempertahankan kualitasnya sekaligus tepat waktu.
‘’Dari hasil cek bersama Polsek, Koramil, dan pihak Dinsos kualitas beras layak, beras sudah bisa didistribusikan ke agen,” ucap Hery.
Sementara itu Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tambakboyo Nanik Yogarini meminta agar beras dan komoditi lainnya segera dibagikan ke KPM. Secara rinci dijelaskan komodoti disalurkan melalui 20 agen dengan komposisi karbohidrat minimal 70 persen atau 15 kilogram (kg) beras premium, protein hewani (telur atau daging ayam), serta protein nabati (tahu dan atau tempe) dengan sistem praorder (PO)
“Harapan kita bantuan ini bermanfaat. Maka menjaga kualitas komoditi adalah kunci agar meminimalisir hal yang tidak diinginkan dari KPM,” harapnya.
Ketua Paguyuban Agen di Kecamatan Tambakboyo, Kholilurrohman menyebut pemeriksaan berlapis di pendopo kecamatan merupakan upaya untuk membuktikan kualitas komoditi beras. Menurutnya ini bentuk transparansi yang dilakukan dinas sosial bersama suplier guna menjamin kualitas komoditi.
Hanya saja menurutnya, data PO pada bulan sebelumnya yang belum cair agar bisa segera dicairkan bersamaan bulan ini atau secepatnya. Dia menyadari validasi data terus dilakukan.
Seperti diketahui pola PO ditetapkan dinsos P3A dengan menggandeng penyedia jasa (suplier) untuk memenuhi permintaan keluarga penerima manfaat (KPM). Harapannya, agar mereka bisa memilih keinginan dan kebutuhannya.
Untuk menjamin kualitas komoditas tepat sasaran, pendistribusian juga mendapat pengawasan ketat, yakni dilakukan pengecekan di tingkat kecamatan yang melibatkan polsek, koramil, kecamatan, ketua paguyuban agen, dan pendamping program atau TKSK.
Bukan hanya itu, pengecekan juga dilakukan di tingkat agen sebelum barang diterima KPM di setiap desa. Terakhir, agen diharuskan melakukan pengecekan sebelum menandatangani berita acara serah terima (BAST). Setelah itu baru didistribukan ke KPM. [min/red]