“Dari kiri: Komisioner KPU Tuban mengabadikan moment foto bersama dengan Calon Bupati/Wakil Bupati Tuban paslon 01 Riyadi – Wafi Abdul Rosyid dan paslon 02 Aditya Halindra Faridzky – Joko Sarwono.”
LENSAtimes.com- Debat publik ketiga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban sukses digelar. Tontonan yang menyajikan edukasi politik ini berakhir adem ayem sebagaimana tagline penyelenggara.
Tema debat “Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tuban dengan Provinsi Jawa Timur dan Nasional serta Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan” mengunci berakhirnya masa debat.
“Seluruh rangkaian dari debat pertama, kedua hingga ketiga alhamdulillah berakhir sukses,” terang Ketua KPU Kabupaten Tuban, Zakiyatul Munawaroh usai acara yang diselenggarakan Jumat malam, 22 November 2024, di Grand Javanilla disiarkan langsung TV9 Nusantara dan Channel Youtube KPU Tuban.
Zakiya mengemukakan bahwa ini bentuk komitmen dan tanggung jawab dalam menjalankan peraturan KPU. Serangkaian debat mutlak dilaksanakan agar visi misi program kerja para paslon diketahui masyarakat.
Sebagai penyelenggara, sambung Zakiya, KPU Tuban berupaya menjalankan tugas berdasarkan tahapan-tahapan yang menjadi perintah PKPU.
Mengenai konteks debat publik ketiga ini berupaya menguji gagasan paslon tentang keselarasan pembangunan dari pemerintah pusat hingga daerah. Sinkronisasi program kerja menjadi alat ukur kemampuan kepala daerah dalam mengimplementasikan visi misi yang dipaparkan.
Seperti diketahui debat publik ketiga calon Bupati/Wakil Bupati Tuban paslon 01 Riyadi – Wafi Abdul Rosyid dengan paslon 02 Aditya Halindra Faridzky – Joko Sarwono dalam sesi keempat saling melempar pertanyaan menguji program kerja. Mereka saling menanggapi mengukur rasionalitas rencana program kerja. Pada kesempatan itu paslon 02 menanyakan tentang kebijakan fiskal kepada paslon 01, namun jawaban yang disampaikan dianggap tidak relevan dan menilai lemah dalam membaca data.
Sebaliknya paslon 01 menanyakan ke paslon 02 tentang rotasi atau demosi jabatan tidak melalui assessment yang menimbulkan gejolak psikologis. Pertanyaan pun berlanjut tentang terminal wisata. Saling lempar pertanyaan dan tanggapan ini memantik para pendukung paslon.
Selanjutnya acara ditutup dengan lagu bagimu negeri dan foto bersama. [min]