“Sejumlah anggota Komisi I DPRD Tuban meninjau langsung lokasi jalan Jalan Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Tuban merespon aduan petani setempat”
LENSAtimes.com – DPRD Tuban bergerak cepat merespon aduan masyarakat terkait kerusakan jalan yang merugikan petani. Berlokasi di Jalan Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Tuban, Komisi I DPRD Tuban meninjau akses jalan tersebut.
Debu arus mudik kendaraan tambang mengakibatkan kesuburan tanaman menjadi alasan.
Komisi I DPRD Tuban, melalui anggotanya Tri Astuti mengungkapkan, kedatangan timnya untuk meninjau jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Terlebih sebelumnya pihaknya juga telah mengajukan perbaikan di APBD 2024.
“Itu usulan saat saya reses dan kita ajukan di APBD 2024 tapi belum bisa masuk saat itu, alasannya karena kerusakan akibat aktifitas tambang dengan tonase di atas 8 ton,” kata Tri Astuti, Rabu (23/10/2024).
Setelah itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan PUPR dan meminta rencana anggaran. Setelah dihitung, penanganan perbaikan harus melakukan cor total yang estimasi biaya hingga Rp 5 Miliar.
Srikandi ini mengatakan aktifitas tambang cukup padat. Puluhan truk keluar masuk. Hasil panen tidak maksimal akibat debu tebal. Kemudian jalan pengubung Desa Leran Wetan sampai Wangun tidak banyak diakses pengguna jalan karena kerusakan cukup parah. Warga memilih berputar ke arah lain.
Bahkan hasil dari pengakuan sopir tambang, kata Astuti, muatan truk yang lewat mencapai berat 12 ton sampai 13 ton, jauh di atas batas tonase kendaraan yang diperbolehkan melewati jalan poros desa. Yang mana sesuai dengan daya dukung MST terberat jalan kelas II dan III kendaraan yang diperbolehkan seberat 8 ton.
“Untuk itu tadi kita coba koordinasikan antara pihak desa, bina marga dan pemilik tambang. Cuma tadi kita belum ketemu sama pemilik tambang karena diwakilkan. Karena sidak jadi memang tidak ada pemberitahuan,” terangnya.
Ke depan, komisi I DPRD Tuban akan melakukan hearing kembali antara pemerintah desa, PUPR dalam hal ini bidang bina marga, dan juga pemilik tambang.
“Kita cari solusi bersama agar perbaikan jalan ini segera bisa direalisasikan,” harapnya.
Astuti mengimbau agar pemilik tambang sebaiknya membuat jalan sendiri agar tidak merusak jalan poros desa. (red)